Kisah Caffe Tahu Tempe Pertama di Jerman

Viral News - Info Bussiness. Bagi orang Indonesia, menyantap tahu dan tempe merupakan hal yang biasa namun tidak dengan orang luar negeri. Keberadaan tahu dan tempe bahkan dianggap sebagai primadona, apalagi bagi kelompok vegetarian. Sebab panganan yang terbuat dari kedelai ini memang mengandung protein tinggi dan memiliki rasa yang enak.

Memanfaatkan hal tersebut, seorang pemuda asal Bandung Setia Nugraha memiliki ide untuk mendirikan kafe dengan menu olahan tahu dan tempe pertama di Jerman, Sojahaus Setia. "Orang Jerman sangat antusias karena konsep kafe tahu tempe sangat baru (di Jerman). Orang Jerman juga suka kisah di balik konsep kafe ini." jelas Setia Nugraha saat diwawancarai eksklusif via e-mail oleh KapanLagi.com®.
Sojahaus Setia, kafe tahu tempe pertama di Jerman yang didirikan oleh warga negara Indonesia © Facebook.com/Sojahaus Setia
Sojahaus Setia, kafe tahu tempe pertama di Jerman yang didirikan oleh warga negara Indonesia © Facebook.com/Sojahaus Setia
Pria yang pernah mengenyam pendidikan teknik mesin di Hochschule Georg Simon Ohm Nuremberg ini mengaku mendapatkan ide untuk mendirikan kafe tahu tempe sejak April 2016 silam. Namun kafe yang telah diliput oleh bermacam media lokal Jerman ini baru didirikan pada bulan Februari 2017 lalu.

"Konsep kafe tahu tempe ini bisa jadi yang pertama di Jerman. Sebab kebanyakan banyak yang memilih jadi produsen tahu dan tempe saja (tidak mendirikan kafe)." jelas pria kelahiran 1980 ini. Menurutnya bahan yang digunakan untuk memproduksi tahu dan tempe di negeri Bavaria tersebut cukup mudah ditemukan. Bahan makanan Indonesia lain juga dapat ditemukan di mana saja.

Menu yang disediakan oleh kafe tahu tempe Sojahaus Setia ini adalah menu vegetarian yang sedang jadi primadona di Jerman © Facebook.com/Sojahaus Setia
Menu yang disediakan oleh kafe tahu tempe Sojahaus Setia ini adalah menu vegetarian yang sedang jadi primadona di Jerman © Facebook.com/Sojahaus Setia
"Sebenarnya kalau makanan Indonesia semua sudah hampir bisa di masak di Jerman karena bumbu-bumbunya komplit. Yang paling susah ditemukan adalah jengkol dan pete, dulu tahu kuning juga susah ditemukan." lanjut pria yang telah tinggal hampir 18 tahun di negara Angela Merkel tersebut.

"Pada awalnya ragi beli dari Jerman dan sangat mahal sekali, sementara itu kedelai kami langsung beli dari petani organiknya." kisah Setia menjelaskan pasokan bahan yang digunakannya untuk memproduksi tahu dan tempe homemade di Jerman. Sementara itu, Setia mengaku mendapatkan keterampilan membuat tahu dan tempe berdasarkan tutorial dari Youtube dan observasi langsung ke pabrik tempe di Indonesia.

"Saya belajar membuat tahu dan tempe dari Youtube, artikel yang ditemukan lewat Google, eksperimen pribadi, dan sempat pulang lalu mengobservasi langsung pengrajin tempe di Bandung dan berkunjung ke pengrajin tahu Sumedang juga." imbuhnya.

Beruntung respon yang didapatkan oleh Setia Nugraha baik dari warga Jerman atau warga Indonesia yang tinggal di Jerman positif. "Respon orang Indonesia positif karena akhirnya ada warga Indonesia yang memperkenalkan produk Indonesia sendiri.

Apalagi sekarang ada tempe segar, tahu bandung, tahu sumedang, dan ada tempat nongkrong di Nuremberg yang suasananya Indonesia banget." tutupnya. Wah, semoga usaha kafe Sojahaus Setia ini senantiasa sukses ya! Kita sebagai warga Indonesia juga harus bangga dong! (kpl/agt)

Credit : KPL

0 Response to "Kisah Caffe Tahu Tempe Pertama di Jerman"

Posting Komentar