Kakitanganer.Blogspot.com, Ansbach: Kelompok Islamic State (ISIS) mengklaim sebagai otak dari serangan pengeboman gagal di Jerman. Korban tewas dalam peristiwa ini adalah pria yang merupakan pencari suaka asal Suriah. Aksi bom bunuh diri yang gagal ini terjadi di Kota Anbasch pada Minggu 24 Juli malam, waktu setempat. Saat itu pelaku meledakkan yang dibawanya melalui sebuah tas.
"Sebuah video ditemukan di telepon selular milik pelaku pengeboman," ujar Menteri Dalam Negeri wilayah Bavaria, Jochim Herrman, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/7/2016). "Kemudian dalam video itu dia bersumpah untuk setia kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al - Baghdadi," ucapnya.
Kemudian ISIS mengeluarkan klaimnya melalui kantor berita Amaq, - yang dianggap sebagai publikasi ISIS - dan menyebutkan bahwa pelaku penyerangan itu "adalah prajurit dari Islamic State" yang bertindak sebagai "respons dari untuk menargetkan negara yang tergabung melawan ISIS". Ini bukan pertama kalinya serangan mendera Jerman. Sebelumnya, sembilan orang tewas di sebuah pusat perbelanjaan di Munich, pada Jumat 22 Juli.
Kemudian pada 18 Juli, seorang remaja bersenjatakan kapak menyerang penumpang kereta di Wuerzburg, menyebabkan lima orang terluka dan pelaku tewas ditembak oleh pihak keamanan.
![]()
Lokasi ledakan di Ansbuch, Jerman (Foto: AFP)
ISIS mulai mengincar Jerman? Ketiga insiden yang terjadi di Jerman itu seluruhnya berlangsung di Bavaria. Kota ini merupakan pintu masuk bagi puluhan ribu pengungsi yang diterima melalui kebijakan Kanselir Jerman Angela Merkel. Juru Bicara Merkel, Ulrike Demmer mengungkapkan keterkejutan pemerintah setelah rangkaian serangan yang terjadi. Tetapi Pemerintah Jerman juga memperingatkan untuk tidak menilai seluruh pengungsi sebagai ancaman bagi keamanan.
"Sebagian besar teroris yang melakukan serangan di Eropa dalam beberapa bulan terakhir bukanlah pengungsi," tutur Demmer. "Ancaman teror di antara pengungsi tidak besar ataupun kecil dibandingkan populasi mereka sendiri," tegasnya. Untuk serangan Ansbach, polisi mengatakan bahwa pria asal Suriah awalnya menargetkan serangan kepada sebuah festival musik. Tetapi pelaki ditolak masuk karena tidak memiliki tiket dan pada akhirnya memicu ledakan di luar sebuah kafe. Polisi menilai, jika pria itu berhasil masuk ke dalam lokasi festival mungkin akan banyak korban berjatuhan.
Pelaku dikenal ramah dan tidak mencurigakan Menurut keterangan pihak berwenang, pelaku pengeboman bunuh diri ini datang ke Jerman dua tahun lalu. Tetapi klaim suakanya ditolak setelah satu tahun tinggal di Jerman. Kementerian Dalam Negeri Jerman menyebutkan bahwa pelaku dalam ancaman untuk dideportasi ke Bulgaria, di mana dirinya terdaftar sebagai pengungsi di Eropa untuk pertama kali. Dia juga mencoba untuk melakukan tindakan bunuh diri serta sempat dirawat akibat kondisi kejiwaan. Polisi sudah mengenai pria yang berdomisili di Ansbach ini. Mereka menyebutkan bahwa dia terlibat kasus peredaran narkoba.
Namun relawan yang mengenalnya justru melihat pelaku ini sebagai sosok yang ramah. "Sikapnya ramah, tidak menimbulkan kecurigaan dan sangat baik," pungkas relawan yang mengenal pelaku, Reinhold Eschenbacher. Sementara Pemerintah Jerman tidak terima bahwa kebijakan untuk menerima pengungsi dianggap sebagai pemicu rangkaian serangan di negeri itu. Namun perwakilan pemerintahan Angela Merkel, Stephan Mayer mengakui bahwa 1,1 juta imigran dan pengungsi yang masuk ke Jerman tahun lalu menjadi sebuah tantangan besar bagi pihak berwenang.
|
ISIS Klaim sebagai Otak Serangan oleh Pencari Suaka di Jerman (Video Source : metrotvnews.com) |
Sumber : http://internasional.metrotvnews.com
0 Response to "ISIS Klaim sebagai Otak Serangan oleh Pencari Suaka di Jerman"
Posting Komentar