FA adalah kelainan irama jantung berupa detak jantung yang tak normal sehingga memicu iregularitas laju jantung, bisa lebih cepat atau lambat, menyebabkan penggumpalan darah yang kemudian mengarah pada stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.
Lansia Riskan Alami Kelainan Irama Jantung (Video Source : metrotvnews.com) |
Prevalensi pasien FA semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Berdasarkan data, ada peningkatan kasus sebesar 0,2 persen pada usia 40 - 60 tahun. Sementara pada usia 80 tahun, kasusnya antara 15 - 40 persen.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa FA merupakan penyakit yang disebabkan karena penuaan," ujar Dr. Dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K), Ketua Panitia Atrial Fibrillation Campaign, dalam edukasi kesehatan bertajuk Fibrilasi Atrium (FA) untuk Kurangi Risiko Stroke di Jakarta, Senin (25/7/2016).
Namun, bukan berarti anak muda tak bisa terkena FA. Ketua dari Indonesia Heart Rhythm Society (InaHRS) tersebut mengungkapkan, ada banyak insiden stroke dialami pasien FA usia produktif.
"Pasien datang ke RS biasanya sudah dalam keadaan stroke," terangnya.
Anak - anak pun bisa terkena FA. Dalam konteks ini, FA terjadi karena adanya kelainan pada katup jantung. Misalnya, ada lubang antara serambi kiri dan kanan. Secara umum, FA sorangan pada anak kecil tergolong sedikit, di bawah lima persen," imbuhnya.
Presentase kejadian FA pada pasien rawat di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, yakni 7,1 persen (2010), 9,0 persen (2011), 9,3 persen (2012), dan 9,8 persen (2013).
Sumber : http://metrotvnews.com
0 Response to "Lansia Riskan Alami Kelainan Irama Jantung"
Posting Komentar